Aku terjaga oleh pagi
Merona tersinari
Detik detik gerimis menghujam hati
Bagai tusukan tusukan lidi
Aku menyeringai, bukan tersenyum
Menghela napas dengan penuh dentum
Aku tidak menyesal tapi hanya bergumam
Menghapus sedih dalam pelukan malam
Aku bisa tertawa menghibur diri
Menutup sedih dengan bahagia dan menari
Lantunan music mengusik rasa iri
1001 malam ingin bercinta sendiri
Aku abadikan tetesan tetesan peluh
Jika sudah saatnya akan aku rengkuh
Aku sadar, lamunan bukan nyata
Tetapi rasa adalah nyata
Badanku lemas di sudut ranjang
Melihat tubuh mengejang
Kunikmati sebuah perjuangan panjang
Berharap asa segera datang
<malang, dalam pergulatan batin>
No comments:
Post a Comment