Friday, February 22, 2008

TAKSA

Aku terjaga oleh pagi

Merona tersinari

Detik detik gerimis menghujam hati

Bagai tusukan tusukan lidi

Aku menyeringai, bukan tersenyum

Menghela napas dengan penuh dentum

Aku tidak menyesal tapi hanya bergumam

Menghapus sedih dalam pelukan malam

Aku bisa tertawa menghibur diri

Menutup sedih dengan bahagia dan menari

Lantunan music mengusik rasa iri

1001 malam ingin bercinta sendiri

Aku abadikan tetesan tetesan peluh

Jika sudah saatnya akan aku rengkuh

Aku sadar, lamunan bukan nyata

Tetapi rasa adalah nyata

Badanku lemas di sudut ranjang

Melihat tubuh mengejang

Kunikmati sebuah perjuangan panjang

Berharap asa segera datang

<malang, dalam pergulatan batin>

No comments: