Monday, January 7, 2008

MENGGELINDING

Pagi tadi aku sempat membuka blognya mb Dewi lestari www.dee-idea.blogspot.com, menarik sekali sebagai bagian kecil refleksi di awal tahun. Terima kasih mb Dee telah berbagi cerita.

Sabtu, 5 Desember aku pulang ke Garum, Blitar bertepatan dengan hari ulang tahun ibuku yang ke-53. Senang sekali bisa berkumpul dengan semua keluargaku. Aku sebagai anak pertama memelopori memberikan hadiah di ulang tahun ibu. Sebuah cincin telah melingkar di jari manisnya. Sekarang ada tiga buah cincin yang melingkar di jari manis ibu, satu cincin perkawinan, cincin pemberian eyang putri dan satu lagi pemberian dari cinta kami, anak-anaknya.

Ibu senang menerima hadiah dari kami. Aku sebenarnya masih belum pantas untuk dibanggakan, aku masih punya harapan yang masih aku gantungkan. Syukur puji Tuhan dua adikku juga sudah bekerja, tinggal adik perempuanku yang masih kelas satu SMA.

Setelah ayah meninggal di penghujung tahun 1996 kuakui sedikit berat roda kehidupan bagi keluargaku. Kami terus mengelinding mengikuti roda kehidupan, aku yang waktu itu masih baru lulus STM memutuskan untuk bekerja di Surabaya. Ketiga adikku masih sekolah. Waktu itu kami hanya menggantungkan hidup dari pensiunan janda PNS dan doa. Bersyukur kami bisa melaluinya bersama sampai sekarang di pertengahan Januari 2008.

Roda itu terus menggelinding, aku tidak memaksakan kecepatannya. Biar sang kusir yang memperhitungkan. Kita tinggal naik dan merasakan putarannya, terkadang roda itu juga terbentur bebatuan dan masuk lumpur. Goyangan-goyangan kurasakan sebagai gendongan ibu sewaktu merayuku untuk diam dari tangis. Hingga pada saatnya aku sampai pada tujuan yang aku inginkan meskipun terkadang tidak aku harapkan.

Malang, 07/01/08 <dalam pagi menjelang beraktivitas>